Pengertian Marketplace dan Toko Online
MARKETPLACE DAN TOKO ONLINE
1. Pengertian Marketplace
Marketplace adalah suatu tempat dimana banyak penjual berkumpul untuk menjual berbagai macam barang produksi yang difasilitasi dengan jaringan internet. Jika dianalogikan, marketplace adalah sebuah pasar yang memfasilitasi banyak pedagang dan pembeli untuk melakukan transaksi penjualan. Marketplace merupakan sebuah tren bisnis e-Commerce dimana mengajak beberapa pelaku usaha untuk berjualan dalam sebuah website, sehingga banyak pembeli bisa memilih barang yang mereka cari dari berbagai macam toko melalui browser atau juga aplikasi mobile.
Contoh Marketplace
1. Tokopedia
Tokopedia didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya. Sejak tahun 2009 hingga sekarang, Tokopedia telah menunjukkan perkembangan pesat. Indikatornya adalah mereka mampu melayani dua juta transaksi tiap bulannya. Hal ini juga yang menyebabkan Tokopedia menduduki peringkat ke-26 di Indonesia dan peringkat ke-1797 di dunia.
Berdiri pada awal 2009, Tokopedia dinilai sebagai pemimpin pasar dalam ranah marketplace online di Indonesia. Paling tidak, Tokopedia memiliki jumlah modal yang sangat besar berkat USD 100 juta (Rp 1,2 triliun) yang disuntikkan beberapa bulan lalu oleh Softbank Internet and Media Inc. dan Sequoia Capital.
William Tanuwijaya selaku CEO mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki “ratusan ribu” penjual yang bertumbuh jumlahnya sebesar 30 persen setiap bulan. Saat ini Tokopedia memiliki 3,3 juta produk aktif, dimana sekitar 2 juta produk terjual di platform setiap bulannya.
Tokopedia belum menarik biaya apapun dari para penjual. Namun, para penjual bisa berlangganan fitur premium bernama Gold Merchant.
Meskipun konsep yang dibangun hampir sama dengan situs e-commerce lainnya yaitu konsep ‘online mall’, namun situs ini memiliki kelebihan tersendiri. Di saat situs lain tidak akan melayani penjualan jika barang yang dibeli belum dibayar, Tokopedia justru sebaliknya. Tokopedia menjamin para konsumennya berbelanja dengan aman dan terhindar dari penipuan dengan cara, pembayaran akan dilakukan setelah barang yang dibeli sampai di tangan konsumen. Bahkan, barang yang dikirim bisa ditelusuri jejaknya, sudah sampai di manakah barang tersebut.
2. Bukalapak
Pada Januari 2014, Achmad mengatakan bahwa Bukalapak memproses transaksi senilai Rp 500 juta setiap harinya. Di website ini, para pengguna dapat melakukan aktivitas jual beli dengan harga pas maupun harga yang siap untuk dinegosiasikan. Bukalapak memiliki fitur dompet virtual bernama Bukadompet sebagai salah satu metode pembayaran.
Bukalapak menduduki peringkat ke-31 di Indonesia dan menduduki peringkat ke-2021 di dunia. Bagi penjual, banyak keuntungan yang bisa didapat. Pertama, penjual akan mendapat pemberitahan via SMS jika ada pembeli, jadi tidak perlu terus-terusan online. Kedua, ongkos kirim sudah diperhitungkan secara otomatis tanpa perlu menghitung kembali. Ketiga, mendidik para penjual untuk menjadi pengusaha. Tidak hanya menyediaka lapak, bukalapak juga menyediakan berbagai informasi mengenai tips dan trik agar sukses berjualan.
Situs ini didirikan pada tahun 2010 oleh Achmad Zaky yang sekaligus sebagai CEO-nya. Konsep yang ditawarkan bukan konsep ‘online mall’ melainkan konsep C2C alias ‘Customer to Customer’. Maksud dari konsep ini adalah siapapun bisa menjual dan membeli. Penjual bisa berkomunikasi langsung dengan pembelinya, begitu juga sebaliknya.
3. Elevenia
Elevenia merupakan salah satu pemain termuda di daftar ini, namun mereka sangat agresif dan telah mencatat pertumbuhan sangat besar di tahun pertama operasinya. Diluncurkan pada bulan Maret 2014, perusahaan hasil joint venture antara XL Axiata dan SK Planet asal Korea Selatan ini memiliki 2 juta produk aktif dan melayani 8.000 order setiap harinya.
Uniknya, perusahaan ini menyediakan seller zone di Jakarta, berisikan studio foto dan ruang pelatihan untuk membantu para penjual online yang masih baru. Semua hal itu dapat digunakan secara gratis.
Elevenia mengambil komisi dari setiap penjualan di dalam platform.
2. Pengertian Toko Online
Dari segi bahasa, toko online berasal dari dua suku kata, Toko dan Online. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toko berarti sebuah tempat atau bangunan permanen untuk menjual barang-barang (makanan, minuman, dan sebagainya). Sedangkan Online yang terjemahan bahasa indonesianya adalah dalam jaringan atau disingkat daring, menurut Wikipedia adalah keadaan di saat seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Jadi berangkat dari dua pengertian secara bahasa tersebut kita dapat mengartikan toko online sebagai tempat terjadinya aktifitas perdagangan atau jual beli barang yang terhubung ke dalam suatu jaringan dalam hal ini jaringan internet. Aktifitas ini biasa juga disebut Belanja Online.
Ketika kita melakukan transaksi di sebuah toko, kita bebas memilih barang yang akan kita beli. Terkadang kita perlu memasukkan barang yang kita beli ke dalam keranjang belanja lalu kita menyerahkan keranjang belanja tersebut kepada kasir untuk dihitung total belanja kita. Sama seperti transaksi di toko biasa, di toko online proses transaksi yang kita lakukan tidak jauh berbeda. Bila di toko biasa kita dilayani oleh manusia, di toko online kita dilayani oleh mesin.
Kelebihan toko online:
- Jangkauan yang luas
- Tidak memerlukan banyak karyawan
- Tidak harus memiliki barang sendiri
- Simpel dan cepat
- Pengembangan usaha
- Tidak perlu dijaga setiap saat
1. Lazada
LAZADA didirikan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu cabang dari jaringan retail online LAZADA di Asia Tenggara. Grup LAZADA International di Asia Tenggara terdiri dari LAZADA_Indonesia, LAZADA Malaysia, LAZADA Vietnam, LAZADA Thailand, LAZADA Filipina.
Jaringan LAZADA, Asia Tenggara merupakan cabang anak perusahaan jaringan perusahaan internet Jerman Rocket Internet. Rocket Internet merupakan perusahaan online incubator yang sukses menciptakan perusahaan-perusahaan online inovatif di berbagai belahan dunia.
Berkantor pusat di Berlin, Jerman, proyek yang dimiliki Rocket Internet antara lain Zalando, TopTarif, eDarling, Groupon (sebelumnya CityDeal), dll.
2. Blibli
Blibli adalah produk pertama PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan Djarum dibidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blili bekerja sama dengan teknologi provider kelas dunia, mitra logistik, banking partner serta merchant partner dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna blibli.
Saat ini Grup Djarum melalui Global Digital Prima Ventures (GDP) misalnya, membentuk inkubator bernama Merah Putih Inc, sebuah inkubator start-up lokal berbasis komunitas dan memberikan bantuan modal bagi start-up lokal yang inovatif.
3. Zalora
Zalora Indonesia yang didirikan pada tahun 2012 oleh Catherine Sutjahyo merupakan bagian dari Zalora Grup di Asia. Yang terdiri dari Zalora Singapura, Zalora Malaysia, Zalora Vietnam, Zalora Taiwan, Zalora Thailand dan Zalora Filipina. Zalora merupakan anak perusahaan dari situs belanja online Zalando. Zalando merupakan proyek dari Rocket Internet seperti toko online Lazada. Di Indonesia Zalora berada di bawah naungan dan dikelola oleh PT Fashion Eservices Indonesia.
Komentar
Posting Komentar