Perbedaan Toko Online dan Marketplace di Indonesia

Mengenal Konsep Toko Online

Toko online dapat dianalogikan sebagai toko ritel yang dioperasikan secara virtual. Pihak penjual akan memberi barang secara grosir dan menjualnya secara retail kepada para pelanggan melalui perantaraan komunikasi via interenet. Sebagai pihak penjual, kita tentu harus menyediakan dan menghitung stok barang sebelum mempromosikannya melalui sarana website. Dalam menjalankan toko online, kita akan memperoleh keuntungan kotor dari hasil penjualan setiap produk. Keuntungan kotor tersebut tentu masih harus disisihkan untuk pemenuhan biaya pengiriman,biaya packaging dan rincian biaya lainnya.
Salah satu contoh toko online terbesar dan tertua di dunia adalah Amazon. Dengan keuntungan kotor sebesar 20% hingga 25%, Amazon tentu harus selalu membuat inovasi dan mengikuti tren produk yang tengah digemari masyarakat. Peluang sukses dalam menjalankan toko online adalah bagaimana kemahiran kita dalam memanfaatkan #SEO (Search Engine Optimization).
Kemahiran memanfaaatkan SEO dan perangkat analisis lainnya akan membuat produk toko online jadi mudah muncul di daftar teratas hasil mesin pencarian internet. Sehingga para pengguna internet tentu akan jadi lebih tertarik untuk melihat-lihat produk yang muncul paling awal di daftar hasil pencarian tersebut. Pangsa pasar bagi toko online memang sangat besar, namun menjalankan toko online di tengah maraknya persaingan kompetitor sejenis tentu bukanlah hal yang terasa mudah.


Mengenal Konsep Marketplace

Selain mengandalkan konsep toko online untuk memperoleh sejumlah keuntungan dari internet, konsep marketplace juga dapat menjadi pilihan yang tepat dan minim risiko. Marketplace adalah suatu tempat di internet dimana banyak pihak berkumpul untuk melakukan proses transaksi jual beli, ada yang ingin mencari suatu barang dan ada pihak lain yang sedang ingin menjual barang.
Secara konvensional, konsep marketplace bisa dianalogikan seperti pasar tradisional dimana banyak orang berkumpul di tempat tersebut untuk melakukan transaksi jual beli. Pihak penyedia marketplace bertindak sebagai fasilitator yang mewadahi pertemuan dan transaksi legal antara pihak penjual dan pihak pembeli.
Dengan menjalankan marketplace, kita tak perlu memusingkan pembagian keuntungan kotor yang harus diuraikan untuk membayar biaya tertentu. Pada marketplace, keuntungan yang kita diperoleh hanya dipotong untuk kepentingan biaya transaksi. Memulai bisnis online di marketplace menjadi salah satu solusi yang tepat bagi pebisnis online yang tidak memiliki dana yang memadai untuk menyimpan stok barang yang beraneka ragam.
Perkembangan bisnis marketplace juga tidak hanya terbatas pada penjualan produk saja, namun juga sudah mulai merambah ke bidang jasa dan penyediaan tenaga freelance. Beberapa startup seperti gobann.com dan Sribulancer menjadi contoh bahwa marketplace akan tersedianya tenaga kerja freelance yang kreatif dan handal kini sangat dibutuhkan di Indonesia.
Selain kedua jenis bisnis e-commerce tersebut, masih banyak konsep bisnis e-commerce lainnya yang diterapkan untuk menarik perhatian para pembeli dan pengguna internet. Konsep lelang yang diterapkan oleh eBay menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pengguna internet. Calon pembeli tentu akan memperoleh kepuasan tersendiri ketika bisa memperoleh produk idamannya melalui sistem lelang.


Cara Kerja - MARKETPLACE

Marketplace atau pasar online mempunyai cara yang berbeda lagi, seperti situs Tokopedia atau Bukalapak yang mempertemukan antara banyak penjual dan banyak pembeli, pada situs marketplace disediakan tempat. fasilitas dan infratruktur agar antara penjual dan pembeli dapat dengan mudah melakukan transaksi.
Pada situs marketplace tidak menjual produk sendiri dan tidak memiliki stock barang, tetapi menyediakan fasilitas dan sistem agar transaksi antara pembeli dan penjual mudah dilakukan, selain itu marketplace menjadi pihak tengah atau mediator untuk memastikan agar transaksi lebih aman dilakukan.

Penjelasan sederhana cara kerja marketplace antara lain :

  • Pembeli melakukan pembelian barang, dimana pembayaran ditransfer kepada pihak marketplace, bukan ditujukan kepada penjual langsung;
  • Pihak marketplace memberitahukan kepada penjual bahwa pembayaran sudah diterima pihak marketplace, dan pihak marketplace meminta agar pihak penjual segera memproses dan melakukan pengiriman paket barang ke alamat pembeli;
  • Setelah pembeli menerima paket barang yang dibeli, maka pembeli dapat melakukan konfirmasi kepada marketplace bahwa barang sudah diterima (dalam sistem yang lebih canggih lagi menggunakan sistem otomatis mendeteksi melalui resi pengiriman bahwa barang sudah diterima oleh pembeli) selanjutnya pihak marketplace melakukan pembayaran kepada penjual.
Karena konsep mekanisme marketplace lebih aman, sehingga sangat disukai oleh masyarakat Indonesia, disebabkan seringnya terjadi penipuan sebelumnya, dibuktikan dengan berkembang pesatnya situs-situs marketplace.

Apa kekurangan dan kelebihan melakukan penjualan pada situs marketplace (baca : tempat orang lain) ?

Setelah sobat memahami cara kerja marketplace, saya akan memberikan penjelasan mengenai kekurangan dan kelebihan jualan di marketplace :
Kelebihan jualan di marketplace
  • Mudahnya untuk memulai penjualan karena sistem dan prasarana sudah disediakan, dimana penjual tinggal buka akun >> upload foto-foto produk >> dan tulis keterangan produk, BERES!!! biasanya kemudahan ini sangat disukai oleh sobat yang awam;
  • Markeplace yang bagus biasanya ramai pengunjung, seperti halnya kita membuka stand produk pada sebuah Mall besar yang pengunjungnya selalu ramai, maka banyak pula yang nyasar ke stand produk kita dari sekedar melihat - lihat hingga menjadi customer.
Kekurangan jualan di marketplace
  • Marketplace yang ramai biasanya penjual ramai pula, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya penjualan barang yang sama, yang pada akhirnya terjadi perang harga dikarenakan tingkat persaingan yang cukup tinggi, efek terburuk terjadinya LOW PROFIT MARGIN.
  • Calon pembeli akan lebih leluasa berpindah ke penjual lain untuk melakukan "Look Around" atau melihat- lihat dan melakukan perbandingan harga, dan sangat memungkinkan calon pembeli melakukan transaksi dengan penjual lain.
  • Berjualan di marketplace otomatis kita tidak membangun sebuah brand dari jualan bisnis online sobat, mengapa ? pada umumnya customer jarang sekali mengingat sebuah brand, mereka cenderung mudah mengingat nama website/situs atau nama marketplacenya.
Sobat tidak memiliki kontrol penuh pada website/situs marketplace, karena kita hanya numpang jualan di tempat orang lain, suatu saat pemilik marketplace/tempat akan merubah aturan main dimana sobat harus mengikuti aturan main pemilik marketplace/tempat tersebut, apabila sobat tidak mau mengikuti aturannya maka sobat tidak dapat berjualan di marketplace mereka, karena pemilik marketplace mempunyai hak sepenuhnya atas marketplace yang mereka bangun.


Apa kelebihan dan kekurangan jualan di Toko Online milik sendiri ?

Ibarat sebuah pepatah pebisnis online yang telah berhasil dalam usahanya : "Sobat belum benar - benar menjalankan bisnis online jika sobat belum membangun sendiri sebuah website atau toko online yang memiliki kontrol dan hak sepenuhnya terhadap toko online atau website yang sobat bangun". 
Sangatlah riskan jika sobat membangun sebuah bisnis yang bergantung sepenuhnya pada tempat atau website milik orang lain (Forum, Facebook, Instagram, Twitter, Marketplace dll) 
Artinya jika ingin membangun sebuah bisnis online maka kita memulai dengan membangun sebuah bisnis dimana segala sesuatunya dapat dikontrol sendiri sepenuhnya.
Kelebihan jualan di Toko Online sendiri
  • Sobat memiliki kontrol sepenuhnya terhadap website atau toko online yang sobat bangun, sehingga sobat bebas berekspresi terhadap produk yang sobat jual, misal : mengadakan promosi atau apapun, dan yang lebih asyik tidak ada yang dapat mengusir saat bisnis sobat berkembang dengan pesat;
  • Dengan memiliki website atau toko online sendiri (tentunya nama domain toko sobat), secara otomatis sobat sedang membangun sebuah brand toko sobat sendiri dengan kata lain sobat sedang membangun sebuah aset;
  • Customer sobat akan mudah mengingat brand/website/toko online sobat yang pastinya akan kembali berbelanja pada toko online sobat;
  • Pastinya tidak ada penjual lain di website/toko online sobat, sehingga tidak akan pernah terjadi perang harga dan customer sobat tidak akan nyasar ke penjual lain, seperti yang sering terjadi di marketplace.
Kekurangan jualan di Toko Online sendiri
  • Tingkat kesulitan jelas lebih tinggi dalam membangun website atau toko online sendiri dibandingkan dengan jualan di marketplace yang simple, seringkali faktor dan kendala teknis inilah yang menjadi alasan sehingga orang tidak membangun atau membuat website/toko online sendiri, saat ini sebenarnya sudah sangat banyak tools/alat bantu untuk membangun sebuah website/toko online baik yang berbayar maupun gratisan, sangat berbeda saat 5th yang lalu.
  • Sobat WAJIB belajar untuk mendatangkan traffic atau visitor/pengunjung ke toko online sobat, seperti : cara promosi dan berbagai cara marketing agar toko sobat ramai dikunjungi.
  • Calon pembeli yang mengunjungi website/toko online yang sobat bangun kadang merasa ragu untuk melakukan transaksi, jangan-jangan sudah transfer barang tidak segera dikirim.
Sumber :  http://caraubay.blogspot.com/2016/05/perbedaan-online-shop-marketplace-e.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Qoutes Novel Serendipity by Erisca Febriani

Prolog Cerpen Tentang Kehilangan

Lirik Lagu Auditory Hallucination ost Kill me Heal me